Kuliah Tetap Berjalan, Karier Menanjak: Kisah Perjuangan Sissy di Negeri Kanguru

Kediri, 24 Maret 2025Humas FKIP UNISKA Kediri

Menjalani kehidupan sebagai mahasiswa sekaligus pekerja di luar negeri bukan perkara mudah. Namun, Sissy Nagita, mahasiswi Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Kadiri (UNISKA) Kediri, berhasil membuktikan bahwa semangat dan ketekunan dapat mengubah tantangan menjadi peluang emas. Saat ini, Sissy bekerja secara legal di Australia melalui program Working Holiday Visa (WHV) sambil menyelesaikan tugas akhirnya di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNISKA.

Bekerja di Perusahaan Internasional

Selama dua bulan terakhir, Sissy telah bekerja di Ingham’s Company, salah satu perusahaan unggas terkemuka di Australia. Ia ditempatkan di bagian dispatch yang bertanggung jawab atas pengemasan dan distribusi produk. Perjalanan menuju posisi tersebut tidak instan. Ia harus menyiapkan berbagai dokumen penting, mulai dari sertifikat IELTS, bank reference, surat keterangan kuliah, hingga paspor, sebelum akhirnya mendaftar Surat Dukungan Working Holiday Visa (SDUWHV) yang jumlahnya sangat terbatas.

Setelah dinyatakan lolos pada 10 Oktober 2024, Sissy menjalani pemeriksaan kesehatan dan menunggu sekitar dua bulan hingga visa kerjanya resmi diterbitkan.

Bekal dari Perkuliahan

Pengalaman belajar di FKIP UNISKA menjadi modal penting bagi Sissy untuk beradaptasi di lingkungan kerja internasional.

“Proses perkuliahan di UNISKA sangat membantu meningkatkan rasa percaya diri saya dalam berkomunikasi. Karena sudah terbiasa berbicara dan mendengar bahasa Inggris di kelas, jadi ketika tiba di sini saya tidak terlalu kaget,” ujar Sissy.

Walau pekerjaan sehari-harinya tidak menuntut banyak komunikasi lisan, kemampuan bahasa Inggris tetap penting dalam memahami aturan perusahaan dan berinteraksi dengan rekan kerja dari berbagai negara.

“Kosakata formal yang saya dapatkan dari presentasi dan diskusi di kampus sangat relevan dengan dunia kerja di sini,” tambahnya.

Adaptasi Budaya dan Iklim Ekstrem

Selain bahasa, tantangan lain yang dihadapi Sissy adalah penyesuaian dengan perbedaan budaya dan kondisi iklim yang ekstrem.

“Saat musim panas bisa mencapai 44 derajat, sedangkan musim dingin seperti sekarang hanya 2 derajat. Saya jadi makin bersyukur lahir dan besar di Indonesia,” ungkapnya.

Meski sibuk bekerja, Sissy tetap fokus pada studinya. Ia masih aktif sebagai mahasiswa FKIP UNISKA dan kini tengah menyelesaikan Bab 4 tugas akhir.

“Saya sedang berusaha mengejar tenggat waktu penyelesaian tugas akhir. Semoga bisa selesai sesuai rencana,” katanya penuh semangat.

Dukungan dari Kampus

Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNISKA, Angga Prasongko, S.Pd., M.Pd., M.Han., turut memberikan apresiasi atas semangat dan dedikasi Sissy dalam menyeimbangkan studi dan karier.

“Sissy merupakan mahasiswa RPL angkatan kedua yang kini menunggu jadwal sidang akhir. Ia telah menyelesaikan seluruh mata kuliah dengan baik dan mampu mengatur waktu secara efektif. Sissy adalah contoh mahasiswa yang berhasil dalam studi dan karier,” ujar Angga.

Motivasi untuk Mahasiswa Lain

Sissy juga berpesan agar mahasiswa lain tidak takut bermimpi besar dan terus berusaha dengan cara yang benar.

“Tidak ada yang mustahil. Jangan mudah percaya dengan apa yang dibagikan influencer—lebih baik riset dan cari tahu sendiri. Kesempatan selalu ada jika kita berani mencoba,” pesannya.

Direncanakan, Sissy akan kembali ke Indonesia pada akhir tahun 2025 untuk mengikuti wisuda dan menyelesaikan proses akademiknya. Kisahnya menjadi inspirasi bahwa dengan tekad kuat, disiplin, dan dukungan yang tepat, mahasiswa FKIP UNISKA Kediri mampu berprestasi dan bersaing di kancah global.